Tempoepos.com – Makassar – SulSel. Pemerintah tingkat Kelurahan merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah daerah. Setiap Kelurahan memiliki Tugas Pokok dan Fungsi yang sudah seharusnya dilaksanakan dengan baik sehingga Kepercayaan dari Masyarakat bisa tercipta dan terus terjaga setiap kali pergantian Jabatan Lurah.
Senada dengan hal tersebut, Kelurahan Ujung Tanah dengan Pemegang Jabatan yang Baru menyadari bahwa dua tahun terakhir terjadi krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap Pemerintah Kelurahan.
Ir.Ridwan Kanro, MM selaku Lurah Ujung Tanah yang dilantik pada Bulan Januari 2024, ditemui oleh Kaperwil Sidik Kasus Abdullah di Kantornya, mengungkapkan mengenai kondisi masyarakat yang mengalami krisis kepercayaan terhadap pemerintan setempat sejak dua tahun terakhir.
“Kelurahan Ujung Tanah dua tahun belakang mengalami krisis kepercayaan, disitulah saya belajar dan mengerti semua persoalan yang terjadi di kelurahan ujung tanah termasuk bagaimana mengantisipasi persoalan tersebut yang sudah menjadi PR oleh Lurah sebelumnya. Maka dari itu menjadi tugas dan tanggung jawab saya bagaimana mengembalikan performa kelurahan Ujung Tanah ditengah-tengah warga”Ungkapnya.
Lurah Ridwan juga menambahkan sebagai langkah awal mengantisipasi persoalan di wilayahnya yakni dengan membenahi Pelayan Publik dimana Infrastruktur termasuk kegiatan non fisik atau pemberdayaan masyarakat tidak berjalan sejak beberapa tahun terakhir karena terkendala persoalan-persoalan intern. Persoalan non teknis dengan menempuh cara mempertemukan elemen-elemen masyarakat meliputi RW, RT, tokoh masyarakat, Lembaga Pemuda Masyarakat.
“Persoalan non teknis bisa diselesaikan dengan kepala dingin dengan cara saya beranjak dan berusaha mengembalikan performa kelurahan dengan mengatur pertemuan-pertemuan teknis tokoh masyarakat dan tokoh pemuda secara bertahap” Tambahnya.
Tak jarang Lurah Ridwan menemukan adanya ketidakcocokan karena faktor iri dan saling melempar tanggung jawab. Menangani persoalan tersebut sebagai lurah yang memegang kendali ketertiban masyarakat, Ridwan berusaha meralate semua satu persatu dengan mengambil semboyan orangtua dulu. Sipakatau, Sipakalebbi dan Sipakainge menjadi dasar untuk menyatukan warga.
“Alhamdulillah, dua sampai tiga bulan bulan berjalan saya mengadakan pertemuan, sosialisasi, pendekatan dan menyentuh hati lapisan masyarakat dengan semboyan tersebut. Mereka kembali bersatu dan menyatukan persepsi ingin memajukan kelurahan”Kata Ridwan.
Dari berbagai Pertemuan dan pendekatan yang dilaksanakannya, menurut Luruh Ridwan Masyarakat Ujung Tanah membuat semboyan yang berbunyi
“Ujung Tanah Bisa Tonji, Ujung Tanah Tangguh tangguh tangguh”. Diharapkan semboyan ini sebagai penyemangat dan pemersatu buat masyarakat di wilayahnya agar terjaga keakraban antara kaum muda dan Orangtua. Terbentuk juga Delor (Dewan Lorong), selain kelompok PKH, Kader Posyandu, majelis taklim, karang taruna dan Staf laskar Pelangi dan ASN untuk berkolaborasi mewujudkan semboyan tersebut.
Sementara itu menurut Lurah Ridwan, menilai bahwa terjadi perubahan lebih baik yang signifikan buah dari Pertemuan dan pendekatan yang aktif dilaksanakannya. Dibuktikan dengan berjalannya program pencapaian Pembayaran PBB yang pesat antusias warga untuk menyelesaikan PBBnya.
Hal ini berbanding jauh daripada tiga tahun yang lalu, sampai bulan September jatuh tempo tidak
Sedangkan tahun ini, menurut Lurah Ridwan pencapaian Target PBB sejak Januari hingga Juli mencapai 100% dikarenakan kerjasama yang baik semua elemen masyarakat termasuk kolektor, LPM dan tokoh pemuda.
“Sekarang hingga bulan ini mencapai 114% sudah over dari target, Alhamdulillah dengan ini merupakan prestasi kelurahan Ujung Tanah yang pertama kita lakukan dan meraih penghargaan tersendiri dari kecamatan”Tambahnya.
Selaku Lurah Ujung Tanah, Ir.Ridwan Kanro memiliki motivasi yakni tetap bersemangat dan tetap melaksanakan tanggung jawab menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi. Selain itu Lurah Ridwan yang berpangkat IV A ini mengharapkan warganya agar bekerjasama saling berkolaborasi menunjukkan yang terbaik untuk bangsa dan Negara dan tetap Rendah hati serta menanamkan rasa Sipakatau, Sipakalebbi dan Sipakainge.
( Kaperwil – SulSel – Abdullah )
